Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

23 Des 2014

Fatamorgana Pahala


Ketika menaiki kendaraan dicuaca yang sangat terik, diantara kalian mungkin pernah melihat kejadian fatamorgana, yakni jarak beberapa meter aspal yang ada didepan kita seakan-akan ada air yang tergenang, namun ketika kita mendekat air yang kita lihat dari kejauhan tadi menghilang dengan sendirinya, maka tertipulah orang yang mendekatinya.

Nah begitu juga dengan pelaku bid'ah, ketika ia mengamalkan amalan bid'ahnya, ia menyangka bahwa dirinya telah memperoleh pahala di sisi Allah Ta'ala.

17 Des 2014

Adab Ziarah Kubur


 Adab Ziarah Kubur


 


 


Tujuan ziarah kubur hanyalah untuk mengingat mati (akhirat), melembutkan hati yang keras dan mendo'akan yang ada di kubur, tidak lebih dari itu. Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengajarkan mengkhususkan ziarah kubur hanya kepada kuburan tertentu, seperti yang dilakoni sebagian umat islam akhir-akhir ini, yang mana merekaberziarah kubur mengkhususkan hanya kepada kuburan yang mereka anggap (sangka) sebagai orang shalih, walaupun kuburan keramat tersebut letaknya jauh diseberang pulau. Padahal kalau niatnya cuman mengingat mati, kenapa kuburan disekitar tempat tinggal mereka tidak diziarahi.

Pada akhirnya terjadilah apa yang ditakutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemungkaran dan kesyirikan yang dilakukan oleh kaum muslimin di kuburan yang katanya orang shalih semakin menjadi-jadi, kuburan dijadikan sebagai masjid (tempat ibadah).

16 Des 2014

Arba Musta'mir, Benarkah?

Benarkah di hari arba musta'mir, yakni hari Rabu terakhir di bulan Safar akan diturunkan bala sebanyak 350.000 bentuk musibah? Apakah ini bentuk fitnah keji terhadap Rabb Yang Maha Penyayang!!!

Bagi masyarakat Banjar (kalimantan selatan), bulan Safar dianggap sebagai "bulan sial, bulan panas, bulan diturunkannya berbagai bala bencana". Keyakinan masyarakat pada bulan ini, berbagai penyakit diturunkan, orang menebar racun, dan hal-hal yang berbau khurafat. Dan puncak kesialan dibulan Safar ini terjadi pada Arba’ Musta’mir, orang jawa menyebutnya rabu wekasan.

Bagi masyarakat yang meyakini bulan Safar adalah bulan sial, dalam menemui bulan ini mereka tidak berani untuk melakukan perjalanan jauh, mengadakan ritual perkawinan dan acara lainnya, karena mereka beranggapan apabila melakukan perjalanan jauh maka akan mendapatkan musibah, perkawinannya tidak akan langgeng.

1 Nov 2014

Dialog Tentang Bid'ah Hasanah

Alkisah, konon di suatu tempat di negeri Aswaja tepatnya di kampung bid'ah, terjadi dialog antara seorang ustadz yang ngga paham soal bid'ah dengan seorang santrinya yang tak terlalu pinter (tentunya dialog ini hanyalah rekayasa). Dialog ini menceritakan tentang aduan seorang santri kepada ustadnya dikarenakan ada ikhwan (mantan bid'ah lovers) yang mencoba menasehati bahwa apa yang diamalkannya selama ini tidak ada tuntunannya.

Singkat cerita sang ustadz menyuruh santrinya untuk mengundang ikhwan tersebut kerumah agar mau berdialog tentang permasalahan bid'ah. Pada suatu hari dipertemukanlah ikhwan tadi dengan ustadz, setelah saling mengucap salam dan berbasa-basi, dimulailah dialog tentang masalah bid'ah...

Ustadz: "Wahai mantan jama'ahku yang baik", Aku mendengar akhir-akhir ini engkau rajin hadir dipengajian salafy wahabi (sawah), bahkan aku dengar engkaupun sudah berani membid'ahkan ajaran yang dulu kau amalkan (maulid, ultah kematian, yasinan dll). Apakah kamu lupa dengan apa yang aku ajarkan bahwa bid'ah itu ada yang dholalah (sesat) dan ada yang hasanah. Janganlah kamu terdoktrin oleh ustadz sawah tersebut.

31 Okt 2014

Bid'ahnya Tahlilan (Ultah Kematian)

Alkisah, konon disuatu tempat tepatnya dinegeri bid’ah dikampung tahlilan, terjadi dialog antara seorang jama’ah Aswaja kita sebut saja namanya Zoni dengan seorang jama’ah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (wahhabi) yang kita kasih saja namanya Umar. Singkat cerita;

Zoni: “Wahai tetanggaku! Ada apa gerangan yang membuatmu enggan hadir disetiap acara yang diadakan warga dikampung kita ini, bukankah hak setiap muslim apabila ia mengundang maka wajib bagi kita menghadirinya!”

Umar: “Ah kata siapa adinda, kanda selalu hadir disetiap ada undangan seperti aqiqah, nikahan, walimahan, bahkan acara gotong royong yang diadakan dikampung inipun kanda selalu menyempatkan diri untuk membantu”

30 Okt 2014

Dialog Tentang Ultah Kematian

Disebuah kampung, terjadi dialog antara 2 tetangga. Si Bro yang sedang asik mencuci motor melihat si Coy yang lagi duduk melamun diteras rumah. Lantas Bro pun menghampiri Coy untuk mengetahui keadaannya.

Bro: "Coy, kok ini hari lho murung banget, ada apa sich!!!"
Coy: "Iya nih, lagi ada sedikit masalah"
Bro: "Masalah apa sich coy, ceritain dong kite kan udah lama bertetangge, siapa tau gue bisa cariin jalan keluarnya"
Coy: "Wah kalau urusan yang seperti ini lho ngga bakal bantuin bro, soalnya keyakinan kite beda"
Bro: "Emang gue orang kafir apa, pakai beda keyakinan, maksud ente apa sich coy"
Coy: "Oh iya ma'af, beda manhaj maksudnya"
Bro: "Ya walaupun kite beda manhaj, tapi kan kita tetap tetanggaan, ayo dong ceritain biar kita bisa sama-sama cari jalan keluarnya"

28 Okt 2014

Antara Bid'ah dan Rokok

Mungkin kalian sering membaca disetiap kemasan kotak rokok atau iklan rokok ada peringatan pemerintah tentang bahaya merokok: "Rokok menyebabkan serangan jantung, gangguan kehamilan, dan impotensi. Rokok membunuhmu, plus disertai dengan gambar akibat dari merokok"
Namun entah kenapa, para perokok tetap saja tidak memperdulikan peringatan tersebut, seolah-olah peringatan tersebut bak macan ompong, mungkin bagi mereka, merokok ndak merokok pasti mati juga.
Mungkin kalau kita permisalkan, ancaman bahaya merokok tersebut senasib dengan ancaman dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang bahaya bid'ah. Betapa tidak, banyak hadits-hadits yang menjelaskan akan bahayanya bid'ah, tetapi diantara mereka yang selama ini mengaku sebagai pengikut Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam malah tidak mempercayai perkataan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, justru mereka lebih yakin dengan perkataan kyai yang mengatakan 'Biar Bid'ah Tapi Hasanah'.

27 Okt 2014

Dikit-Dikit Wahabi

Kayaknya stamp 'Wahabi' terlalu murah diobral oleh jama'ah yang menisbatkan diri mereka sebagai ahlussunnah ori, pokoknya yang ndak mau maulidan dibilang wahabi, ndak mau pake jimat dicap wahabi, ndak mau tahlilan disangka wahabi, ndak mau yasinan berjama'ah distempel wahabi, ndak mau dzikir berjama'ah dengan teriak dituduh wahabi, ndak mau ngemis dikuburan dibilang wahabi, miara jenggot dan celana cingkrang pun di stamp wahabi.

Lantas apa yang akan kita lakukan agar terhindar dari stempel 'WAHABI'!!! Apakah kita harus ikut firqoh mereka, ataukah kita harus rela ikut sekte Sufi, atau yang lebih parah lagi, kita harus menanggalkan aqidah kita untuk ikut dengan agama Syi'ah La'natullah.

Seandainya mereka mau jujur, sebenarnya ulama-ulama yang mereka cap sebagai ulama wahabi, dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah hingga Syaikh Utsaimin rahimahullah, ajarannya tidak jauh beda dengan ulama salaf dan 4 Imam Madzhab, terkhusus kita ambil pendapat madzhab Imam Syafi'i tentang masalah kuburan, beliau rahimahullah berkata; "Dan aku senang jika kubur tidak dibangun dan tidak dikapur/disemen, karena hal itu menyerupai perhiasan dan kesombongan. Orang yang mati bukanlah tempat untuk salah satu diantara keduanya. Dan akupun tidak pernah melihat kuburan orang Muhajirin dan Anshar dikapur. Dan aku telah melihat sebagian penguasa meruntuhkan bangunan yang dibangun diatas kubur di Makkah, dan aku tidak melihat para fuqahaa' mencela perbuatan tersebut" (Al-Umm, 1/316).

24 Okt 2014

Tahun Baru Hijriyah

A: Aswaja
W: Wahabi

A: “Sampeyan wahabi to mas?”

W: “Emang kenapa?”

A: “Kok ndak mau ikut merayakan malam pergantian tahun baru islam?”

W: “Emang kalo ndak ikut merayakan tahun baru islam pasti wahabi ya, kalau begitu orang kafir juga wahabi dong, kamu tau ndak apa itu wahabi?”

A: "Wahabi itu yang seperti Saudi itu lho mas, mereka sangat anti dengan perayaan islam, habis itu mereka itu suka membid'ahkan amalan orang lain"

23 Okt 2014

Dalil Bid'ah Hasanah?

"Barangsiapa yang membuat sunnah dalam Islam ini, sunnah hasanah, maka baginya berhak atas pahala, dan pahala orang yang mengamalkannya (sunnah tersebut) setelahnya, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang membuat sunnah sayyi’ah (sunnah yang buruk) dalam Islam, maka baginya dosa dan (ditambah dengan) dosa orang-orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun".

Dalil diatas menjadi andalan para kyai untuk melegalkan praktek bid'ahnya, seberapa kuat dalil diatas bisa dijadikan dasar untuk melegalkan ibadah yang tidak pernah dilakukan dimasa Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, mari kita kupas tuntas. 

Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A