Mungkin kalian sering membaca disetiap kemasan kotak rokok atau iklan rokok ada peringatan pemerintah tentang bahaya merokok: "Rokok menyebabkan serangan jantung, gangguan kehamilan, dan impotensi. Rokok membunuhmu, plus disertai dengan gambar akibat dari merokok"
Namun entah kenapa, para perokok tetap saja tidak memperdulikan peringatan tersebut, seolah-olah peringatan tersebut bak macan ompong, mungkin bagi mereka, merokok ndak merokok pasti mati juga.
Namun entah kenapa, para perokok tetap saja tidak memperdulikan peringatan tersebut, seolah-olah peringatan tersebut bak macan ompong, mungkin bagi mereka, merokok ndak merokok pasti mati juga.
Mungkin kalau kita permisalkan, ancaman bahaya merokok tersebut senasib dengan ancaman dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang bahaya bid'ah. Betapa tidak, banyak hadits-hadits yang menjelaskan akan bahayanya bid'ah, tetapi diantara mereka yang selama ini mengaku sebagai pengikut Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam malah tidak mempercayai perkataan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, justru mereka lebih yakin dengan perkataan kyai yang mengatakan 'Biar Bid'ah Tapi Hasanah'.
Diantara peringatan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap bid'ah adalah, "Sungguh Allah menghalangi taubat dari setiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya". (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath no.4334)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: "Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku’. Allah berfirman, ‘Engkau tidak tahu (bid’ah) yang mereka ada-adakan sepeninggalmu' “. (HR. Bukhari no. 6576, 7049).
wasallam bersabda: "Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku’. Allah berfirman, ‘Engkau tidak tahu (bid’ah) yang mereka ada-adakan sepeninggalmu' “. (HR. Bukhari no. 6576, 7049).
Seperti halnya rokok, yang bisa membahayakan orang-orang yang ada disekitarnya bahkan bergaul dengan orang yang suka merokok pun akan jadi pecandu rokok pula pada akhirnya. Begitu juga dengan bid'ah, para ulama salaf pun mewanti-wanti akan bahayanya bergaul dengan ahlul bid'ah.
Al-Fudlail bin Iyyadh rahimahullah berkata, "Jauhilah olehmu duduk dengan orang yang dapat merusak hatimu (aqidahmu) dan janganlah engkau duduk bersama pengekor hawa nafsu (ahli bid’ah) karena sungguh saya khawatir kamu terkena murka Allah." [HR. Ibnu Baththoh dalam Al-Ibanah (2/462-463 no. 451-452) dan Al-Lalika'i dalam Syarhul Ushul (262)]
Imam besar Syafi'iyah, Al-Hafizh Adz-Dzahabi Asy- Syafi'i rahimahullah berkata: "Kebanyakan para Imam Salaf memperingatkan dari bergaul dengan Ahlul Bid'ah, karena mereka menganggap HATI ITU LEMAH dan SYUBHAT-SYUBHAT ITU MENYAMBAR-NYAMBAR". [Siyar A'lamin Nubala', 7/216]
Syaikh Hamud at Tuwaijiri berkata,”Mengangkat ahli bid’ah menjadi pengajar akan merusak anak didik dan dimanfaatkan untuk menyebarkan aqidah sesat, sehingga akhlaq mereka rusak dan tidak mengindahkan perintah dan larangan ALLAH." (Tuhfah Al Ikhwan, hal 76).
Wallahu a'lam. (AR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar