Wahai saudaraku, tunjukkanlah kebenaran kalian jika
seandainya selama ini dakwah kami (salafy) salah…
Insya Allah kami akan menerima arahan dan nasehat dari orang
yang mau menasehati kami, karena sesungguhnya kami adalah seorang penuntut
ilmu, karena bisa jadi pendapat ulama yang kami ikuti kadang-kadang bisa benar dan
kadang-kadang bisa salah, karena mereka tidak ma’shum, kecuali pendapatnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang pasti kebenarannya dan terjaga
dari kesalahan.
Wahai saudaraku, tunjukkanlah dalil kalian jika seandainya
amalan yang kalian kerjakan selama ini memang ada tuntunannya…
Kami tidak akan menolak sebuah kebenaran jika seandainya
amalan yang kalian kerjakan memang berlandaskan kepada kitabullah dan hadits
Rasulillah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan praktek para shahabat
radhiallahu ‘anhu terhadap kedua nash tersebut, maka demi Allah detik ini juga
kami akan taubat kepada Allah Ta’ala, akan kami tinggalkan apa yang selama ini
kami dakwahkan dan akan kami ikuti apa yang selama ini kalian kerjakan.
Wahai saudaraku, tunjukkanlah pendapat imam madzhab kalian
jika seandainya amalan yang kalian kerjakan selama ini memang benar…
Kami akan bertoleransi dalam perkara khilafiyah, dengan
syarat amalan yang kalian kerjakan memang ada sandarannya, seperti halnya
khilaf dalam permasalahan menggerakkan jari telunjuk ataukah diam pada saat
duduk tasyahud, tetapi kalau ternyata amalan yang kalian kerjakan tersebut
sebuah bid’ah maka tidak ada toleransi dalam hal ini.
Wahai saudaraku, dimana pun kalian berada…betapa banyak
sudah ustadz-ustadz kami, ikhwan-ikhwan kami dalam beberapa permasalahan fiqh,
ketika ada ustadz atau ikhwan yang membawa pendapat yang lebih kuat disertai
dengan dalil dan pendapat jumhur ulama, ustadz atau ikhwan yang dinasehati tadi
dengan lapang dada mereka menerima kebenaran, karena kebenaran tidak boleh
ditolak dari siapapun yang membawanya, kalau itu memang kebenaran yang hakiki.
Maka itu wahai saudaraku, siapapun diantara kalian yang bisa
menunjukkan kebenaran, tolong beritahu kami, kami siap menerima dengan lapang
dada, kami tidak akan pernah mengatakan tidak untuk sebuah kebenaran, rumah
kami terbuka kapanpun untuk kalian. Tetapi faktanya apa yang selama ini kami
temukan, bukannya hujjah yang kalian sampaikan tapi hujatan yang justru singgah
ditelinga kami, selalu yang kalian dengungkan kepada dakwah kami adalah merasa
benar sendiri, suka menyalahkan amalan orang lain, suka mengkafirkan, dicap
sebagai teroris dan lain sebagainya.
AR – Kota Seribu Sungai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar