Masih banyak diantara umat islam yang masih percaya sama yang
namanya dukun, baik itu dari kalangan pendidikannya rendah sampai yang
sekolahnya tinggi, ada juga dari kalangan rakyat biasa sampai para pejabat.
Sehingga saking dibutuhkannya para dukun ini, banyak para kyai yang nyambi jadi
dukun (bahasa halusnya, Paranormal / Orang Pintar), tetapi tidak sedikit pula para dukun yang berkedok jadi ustadz, namun intinya
mereka-mereka tersebut adalah para perusak aqidah.
Sayangnya , diantara mereka yang sering mengadakan ritual tahlilan, banyak yang melarikan berbagai persoalan ke dukun la'natullah, itu artinya apa yang mereka baca (tahlil) tersebut tidak diresapi betul-betul makna yang terkandung didalamnya, seharusnya kalau sudah berikrar mengucapkan kalimat tersebut konsekwensinya pun harus dipatuhi, makanya ketika Abu Jahal CS diajak untuk mengucapkan kalimat tersebut mereka enggan, karena dia tahu konsekwensi yang harus dijalani, yakni meninggalkan segala bentuk sesembahan selain Allah.
Tidak seperti orang-orang zaman sekarang yang mengucapkan kalimat
syahadat yang pertama, tapi tidak meresapi maknanya.Sayangnya , diantara mereka yang sering mengadakan ritual tahlilan, banyak yang melarikan berbagai persoalan ke dukun la'natullah, itu artinya apa yang mereka baca (tahlil) tersebut tidak diresapi betul-betul makna yang terkandung didalamnya, seharusnya kalau sudah berikrar mengucapkan kalimat tersebut konsekwensinya pun harus dipatuhi, makanya ketika Abu Jahal CS diajak untuk mengucapkan kalimat tersebut mereka enggan, karena dia tahu konsekwensi yang harus dijalani, yakni meninggalkan segala bentuk sesembahan selain Allah.
Harusnya ketika muncul persoalan-persoalan yang sebenarnya kita sudah berusaha mengatasi, namun tidak tercapai, bukannya malah menyerahkan semuanya kepada Allah, tapi kepada para dukun. Banyak kasus, ketika mereka terkena musibah berupa kehilangan motor, mereka bukannya melaporkannya kepada pihak kepolisian, tetapi kepada dukun, orang yang akalnya masih sehat, tentunya menyerahkan urusan tersebut kepihak berwajib, disamping itu mempasrahkan hasilnya kepada Allah dengan cara berdo'a.
Adapun kalau kita pergi kedukun, disamping motor tidak ketemu aqidah kita jadi rusak, karena dukun itu kerjannya tidak lebih maen tebak-tebakkan. Karena kalau dia mengetahui perkara yang ghaib, tentunya dia tidak akan jadi dukun, karena dengan dia mengetahui perkara ghaib, intan, emas, permata yang tersiman dalam perut bumi pastinya dia bisa mengetahui dan tinggal mengambilnya saja.
Dan dalam waktu dekat kayaknya para dukun bakal kebanjiran pasien, tentunya dari orang-orang yang ingin duduk dilembaga eksekutif dan legislatif. Agar sukses dalam pemilu nanti, tidak sedikit para caleg yang menggantungkan nasibnya ditangan para dukun. Sekali lagi hal ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang akalnya masih labil, sebab jika seandainya sang dukun sanggup mengantar seseorang agar bisa duduk dikursi parlemen, tentunya para dukunlah yang duluan mendaftar jadi caleg, ngapain juga dia jadi dukun seumur hidup.
Kalau kita lihat fakta dilapangan, pak polisi saja lebih percaya sama anjing pelacak daripada dukun, dalam melacak narkoba misalnya, atau dalam mencari jejak seseorang polisi lebih mempercayakan kepada seekor hewan, kalaulah dukun itu pasti mengetahui perkara ghaib, tentunya polisi atau lembaga hukum lainnya bakal merekrut para dukun untuk dijadikan team work.
Sungguh hal yang aneh memang, disaat sebagian sunnah hilang akibat tergerus oleh perkembangan zaman, namun dunia klenik dan perdukunan seolah semakin mesra dikehidupan yang serba canggih ini, bahkan bukannya berkurang justru para dukun juga sekarang memanfaatkan media televisi (iklan) untuk mengumbar kedustaannya.
Makanya negeri yang kekayaan alamnya berlimpah ini tidak akan pernah makmur selama para dukun bebas berkeliaran, berbeda dengan di negara Saudi, kalau ada para dukun, tukang sihir langsung ditebas leher mereka, makanya kita lihat sekarang hasilnya negara Saudi begitu makmur dikarenakan tauhid dan aqidahnya beres, jangankan para dukun orang-orang yang minta hajat sama penghuni kubur (tengkorak) aja diusir.
Ketahuilah, mendatangi dukun dan mempercayainya adalah kekufuran terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ’alaihi wa sallam, "Barang siapa mendatangi dukun dan membenarkan apa yang ia katakan, sunguh ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhamad". (HR. Ahmad, sahih).
Juga sabdanya Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari". (HR. Muslim no 2230)
Oleh karenanya janganlah terperdaya dengan penampilan seseorang, sekarang banyak dukun yang berjubah + besorban, dan diantara mantra-mantranya pun sekarang banyak menggunakan bacaan Al Fatihah dan shalawat diiringi bacaan-bacaan yang tidak mudah dipahami. Apabila kita mendapati seseorang yang berpenampilan bak seorang ustadz atau kyai, namun cara pengobatan nya bertentangan dengan syari'at, pastikanlah dia adalah seorang dukun.
AR - Kota Seribu Sungai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar