Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

3 Jun 2013

:: Kenali Bid'ah

Diantara contoh perkara ibadah yg bukan bagian dari islam adalah, ibadah tersebut tidak semuanya yg mengerjakan, dikarenakan terjadi kontradiksi dikalangan umat islam itu sendiri. Sedangkan ibadah yg dalilnya sudah jelas seperti shalat, puasa semua orang yg mengaku islam pasti mengerjakannya walaupun ada yg kadang2 karena terkena penyakit malas.

Misalnya Selamatan kematian, tid
ak semua umat islam ada yg mengamalkan acara bid'ah ini, dikarenakan syari'at ini bukan bagian dari islam, juga banyaknya para ulama yg mengingkarinya, semisal Imam Asy Syafi'i, bahkan amalan ini pun di setiap negara yg berpenduduk muslim tidak semuanya yg mengamalkannya, bahkan ada yg tidak kenal dengan ritual semacam ini.

Diantara contoh lainnya adalah ibadah bid'ah tersebut dalam kaifiat pelaksanaannya ber-beda2, tergantung kebiasaan atau selera orang2 disetiap daerah, misalkan acara bid'ah Isra' Mi'raj yg barusan mereka rayakan. Dalam acara mi'raj tersebut kadang disetiap daerah yg satu melakukannya dibumbui dengan maulid habsy, barzanjian, namun didaerah yg satunya ada yg sebatas ceramah doang namun diselingi dengan pembacaan Al Qur'an sebagai muqaddimahnya.


Diantara ciri ibadah yg tidak ada tuntunannya lagi adalah ibadah bid'ah tersebut setelah ditelusuri ternyata tidak ada tuntunannya, baik itu dari Imam Madzhab, Tabi'ut Tabi'in, Tabi'in, para Shahabat radhiallahu 'anhu sampai kepada sunnahnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Contohnya Maulidan, setelah diselidiki ternyata perayaan ilegal ini tidak ada perintahnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, otomatis para Shahabat pun tidak ada berani yg merayakan acara B'Day nya beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Adapun alasan mereka melakukan perayaan tersebut karena saking gembiranya karena kelahiran beliau, maka kita jawab emangnya ente hidup sezaman dengan orangtuanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Diantara ciri lainnya adalah dalil yg mereka bawakan berlainan antara bid'ah lovers yg satu dengan bid'ah lovers yg lainnya. Misalnya ada yg berdalil dengan alasan silaturahim pada acara selamatan kematian, trus ada lagi yg berlindung dibalik perintah bershadaqah demi melegalkan acara bid'ahnya, kita katakan itu bukan dalil wahai kyai, wahai habib, tapi itu dalih...

Adapun diantara ciri ibadah yg tidak ada contohnya yg lain adalah ibadah tersebut acaranya tidak serempak, misalkan perayaan Maulid & Isra' Mi'raj, klo kita lihat perayaan2 ilegal tersebut dilakukannya ada yg awal bulan, pertengahan bulan, sampe akhir bulan yg berkaitan dengan perayaan tersebut. Dan ini merupakan ladang emas bagi para da'i, kyai & habib2 untuk mengambil kesempatan ber-ceramah (Cerita Mahal) dalam perayaan tersebut, bayangkan saja klo sebulan ada 10 kali undangan, niscaya mobil baru pun akan terparkir digarasi rumahnya.

Adapun klo ibadah yg disyari'atkan waktunya telah ditentukan & apabila kita keluar dari waktu tersebut maka batallah ibadahnya, contoh ibadah qurban, berhaji, zakat waktunya sudah ditentukan, klo ada seseorang yg melakukan ibadah tersebut diluar waktu yg telah disyari'atkan maka ibadah tersebut tidak akan diterima.

Ciri lainnya adalah, ibadah tersebut saling tumpang tindih, artinya ibadah yg disunnahkan ditandingi ibadah bid'ah. Contohnya Yasinan malam jum'at, padahal pada malam tersebut disunnahkan untuk membaca Al Kahfi. Kok bisa yg bid'ah mengalahkan yg sunnah.

Tulisan ini dibuat setelah melakukan kajian & pengamatan yg mendalam terhadap ritual2 ibadah yg tidak pernah di syari'atkan oleh Allah & RasulNya, adapun klo ada yg protes silahkan protesnya kepada Allah, kenapa acara Maulidan, tahlilan, yasinan, barzanjian dll tidak diikut sertakan dalam syari'at islam. Bukankah perbuatan kalian itu sama halnya menganggap syari'at ini sama seperti undang2 yg dibikin oleh anggota DPR, yg mana bisa diutak atik sesuai dengan kebutuhan & perkembangan zaman. Bumi yg mana lagikah yg akan kita pijak jikalau syari'atNya dicampakkan & di tandingi dengan syari'at bikinan kyai.

Wallahu a'lam

Abu Rumaisha al Banjariy - Kota Seribu Sungai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A