Kalau saya diam anda diam dari perbuatan syirik
& bid'ah lalu darimana orang akan mengetahui keburukan dari hal tersebut,
banyak orang yg alergi menuduh seseorang yg mendakwahkan tauhid & sunnah
dikatakan sebagai seorang pemecah belah umat & suka mengkafirkan.
Betapa banyak pesan masuk diinbox ana yg mengatakan ana seperti hal2 tsb diatas, namun tidak ana tanggapi, lantas kalo setiap orang berdiam diri dari kemungkaran bukankah kesyirikan & kebid'ahan akan semakin merajalela.
Sekarang kita lihat buktinya, dipengajian2 mereka sangat jarang bahkan tidak pernah diantara pendakwah2 mereka yg mengatakan hati2 terhadap syirik & bid'ah, malahan jadi produsen & sales bid'ah. Malahan yg terdengar dalam dakwah mereka hanya melawak & menyebarkan cerita dongeng (hadits palsu).
Lantas apakah kita diam dalam hal tsb, lalu dimana fungsi amar ma'ruf nahi munkar, apakah kita cuman sekedar menjauhkan orang dari praktek zina, khamr, serta narkoba sedangkan dalam hal kemaksiatan berupa kesyirikan & kebid'ahan kita acuhkan, klo gitu pantesan jama'ahnya pada rame ngalap berkah kekubur sedangkan masjid pada sepi.
Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata: "Agama & kebaikan apalagi yg ada pada seseorang yg melihat larangan-larangan Allah dilanggar, batas-batas-Nya diabaikan, agama-Nya ditinggalkan, & sunnah Rasul-Nya dibenci. Orang yg hatinya dingin, lisannya diam (dari menyampaikan kebenaran & mengingkari kemungkaran, pent), dia adalah Syaithon Akhros (Setan yg bisu dari jenis manusia), sebagaimana orang yg berbicara dengan kebathilan dinamakan Syaithon Naathiq (Setan yg berbicara dari jenis manusia).
Betapa banyak pesan masuk diinbox ana yg mengatakan ana seperti hal2 tsb diatas, namun tidak ana tanggapi, lantas kalo setiap orang berdiam diri dari kemungkaran bukankah kesyirikan & kebid'ahan akan semakin merajalela.
Sekarang kita lihat buktinya, dipengajian2 mereka sangat jarang bahkan tidak pernah diantara pendakwah2 mereka yg mengatakan hati2 terhadap syirik & bid'ah, malahan jadi produsen & sales bid'ah. Malahan yg terdengar dalam dakwah mereka hanya melawak & menyebarkan cerita dongeng (hadits palsu).
Lantas apakah kita diam dalam hal tsb, lalu dimana fungsi amar ma'ruf nahi munkar, apakah kita cuman sekedar menjauhkan orang dari praktek zina, khamr, serta narkoba sedangkan dalam hal kemaksiatan berupa kesyirikan & kebid'ahan kita acuhkan, klo gitu pantesan jama'ahnya pada rame ngalap berkah kekubur sedangkan masjid pada sepi.
Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata: "Agama & kebaikan apalagi yg ada pada seseorang yg melihat larangan-larangan Allah dilanggar, batas-batas-Nya diabaikan, agama-Nya ditinggalkan, & sunnah Rasul-Nya dibenci. Orang yg hatinya dingin, lisannya diam (dari menyampaikan kebenaran & mengingkari kemungkaran, pent), dia adalah Syaithon Akhros (Setan yg bisu dari jenis manusia), sebagaimana orang yg berbicara dengan kebathilan dinamakan Syaithon Naathiq (Setan yg berbicara dari jenis manusia).
Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda: "Barangsiapa diantara kamu yg melihat kemungkaran, hendaklah ia merubah/mencegah dengan tangannya (kekuasaannya). Jika ia tidak mampu, maka hendaklah ia merubah/mencegahnya dengan lisannya (nasehat & peringatan, pent). Dan jika tidak mampu, maka hendaklah ia merubah/mencegahnya dengan hatinya (yakni merasakan tidak senang & tidak rela). Dan yg demikian itu adalah selemah-lemah Iman". (HR. Imam Muslim, & Ahmad).
Lantas apakah cukup apabila seseorang berdakwah hanya mengajak umat kepada kebaikan, sedangkan keburukan (Syirik & bid'ah) mereka abaikan. Ketahuilah dakwah tersebut tidak membawa umat kepada kebaikan, ibarat seorang dokter yg memvonis seseorang terkena penyakit tertentu, lalu dokter tersebut menganjurkan pasien tersebut untuk mengkonsumsi makanan yg bergizi & bervitamin, sedangkan larangan/pantangan makanan yg menyebabkan terjadinya penyakit tersebut tidak di kasih tahu.
Sekali lagi tolong jangan katakan ana orang yg sok paling benar, pemecah belah, suka mengkafirkan dll. Ana hanya menyampaikan, bukankah sebagai muslim yg bersaudara wajib bagi kita untuk saling mengingatkan kalau ada saudara kita semuslim terjerembab kedalam kesyirikan & kebid'ahan.
Lalu apa jadinya jikalau sesama muslim tidak saling mengingatkan, bukankah perkara yg munkar akan semakin subur. Orang2 yg selalu konsisten menjalankan agama yg benar menjadi asing di tengah rusaknya masyarakatnya. Sikap ke-islaman yg baik terkesan bathil & begitu juga sebaliknya. Yang
sunnah & sesuai dengan contoh Rasulullah dianggap sebagai sikap beragama yg ekstrim, & sebaliknya yg bid’ah dianggap sebagai jalan kebenaran hakiki.
Rasulullah Sallallahu 'alahi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang yg teguh dalam menjalankan hukum-hukum Allah & orang yg terjerumus di dalamnya, adalah seperti sekolompok orang yg berada di dalam sebuah kapal, ada yg mendapatkan tempat di atas melewati orang-orang yg di atas, & ada yg memperoleh tempat di bawah. Sedang yg di bawah jika mereka membutuhkan air minum, mereka harus naik ke atas, maka mereka berkata: 'Lebih baik kita melobangi tempat di bagian kita ini, supaya tidak mengganggu kawan-kawan kita yang di atas'. Rasulullah bersabda, 'Maka jika mereka yg di atas membiarkan mereka, pasti binasalah semua orang yg ada di dalam perahu tersebut, namun apabila mereka mencegahnya mereka semua akan selamat'." (HR. Al-Bukhari no. 2493)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar