Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

8 Mei 2014

Sunnah Jenggot

Disebuah tempat…

Singkat Cerita !!!
Dodi: “Wuiih…lama tidak bersua, rupanya kamu sudah banyak berubah coy”
Umar: “Apanya yang berubah Dod, perasaan dari dulu penampilan saya kaya gini-gini aja”
Dodi: “Itu lho akar gigi kamu pada keluar (sambil bercanda)
Umar: “Jangan begitu Dod, inikan sunnah Nabi, maka janganlah mengejek kalau kamu tidak mampu melakukannya”
Dodi: “Saya hanya bercanda kok”
Umar: “Tidak boleh bagi kita menjadikan syari’at Allah dan Rasul-Nya sebagai bahan candaan, bukankah sikap seperti itu merupakan kekufuran yang sangat besar, lihat firman Allah Ta’ala: ‘Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab:"Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah:"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’

Dodi: “Aah kamu jangan sok bawa-bawa ayat, kamu itu kalau baca hadits jangan cuman dipahami dengan cara tekstual dong, lihat kontekstual hadits tentang perintah memanjangkan jenggot itu apa !”
Umar: “(kayaknya si Dodi ini sudah terkena virus JIL, pikirnya dalam hati)…maksud kamu bagaimana Dod”
Dodi: “Sebab turunnya hadits tentang perintah memanjangkan jenggot itukan untuk membedakan kaum muslimin dengan orang kafir, sebab di zaman dahulu orang kafir identik dengan kumis panjangnya, makanya agar terbedakan dengan orang kafir para shahabat diperintahkan untuk memelihara jenggot juga agar terhindar dari bentuk tasyabuh dengan orang kafi. Adapun zaman sekarang hukumnya sudah berubah, sebab orang kafir sekarang juga banyak yang memelihara jenggot, artinya hadits tentang perintah memelihara jenggot itu bersifat temporer”
Umar: “Baiklah kalau hadits tentang perintah memelihara jenggot tersebut hukumnya hanya berlaku di zaman shahabat radhiallahu ‘anhu, sekarang saya Tanya; apakah ada hadits yang memansyukh hadits tentang perintah memanjangkan jenggot, seperti halnya hadits tentang larangan ziarah kubur bagi wanita, kemudian digantikan oleh hadits tentang bolehnya para wanita berziarah kubur. Kemudian pertanyaan kedua, apakah apakah syari’at jenggot ini hanya berlaku buat para shahabat radhiallahu ‘anhu”
Dodi: “Sebenarnya tidak ada sih hadits yang menghapus perintah menyelisihi orang kafir tersebut, seperti yang sudah saya katakan barusan hukumnya kan sudah berbeda, yakni menyelisihi orang kafir, nah hukum dari menyelisihi orang kafir tersebut sudah tidak berlaku lagi, karena orang kafir sudah pada berjenggot”
Umar: “Okelah Dod kalau kamu berdalih dengan orang kafir juga sudah memelihara jenggot, sekarang saya tantang kamu, beranikah kamu mengatakan kalau syari’at sedekah, infaq, dan ibadah qurban tidak perlu lagi kita amalkan, dikarenakan orang kafir juga sudah ikut melaksanakannya, bahkan setiap tahunnya perusahaan milik orang kafir menyumbang ratusan ekor sapi yang disebar keseluruh provinsi di Indonesia”
Dodi: “Emmm (diam sejenak sambil memikirkan bantahan)
Umar: “Oh ya perlu kamu ketahui Dod, orang kafir itu berjenggot bukan karena mengikuti syari’at yang dibawa oleh Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi cuman sekedar tren atau biar dipandang lain dari yang lain, jangankan orang kafir Dod, orang islam saja kalau niat berjenggotnya bukan karena sunnah, tetapi karena mengikut tren juga mengikut tokoh idolanya maka dengan niat seperti itu ia tidak akan diganjar pahala. Makanya jangan heran kalau ada seorang muslim yang berjenggot panjang niatnya karena menjalankan sunnah akan menuai cacian dan ocehan, karena orang yang menjalankan sunnah itu laksana menggenggam bara api, semakin digenggam semakin panas. Berbeda dengan orang yang niat memanjangkan jenggotnya karena tren atau gaya-gayaan, maka orang-orang memandangnya biasa-biasa aja, tidak pernah kita mendengar ada ocehan terhadap musisi AD yang mana jenggot panjangnya sampai dianyam dikatain sebagai wahabi…”
Dodi: “Sudahlah…jangan terlalu dipermasalahkan masalah seperti itu, bukankah jenggot itu hukumnya hanya sunnah (dikerjakan berpahala, ditinggalkan tidak berdosa)saja”
Umar: “Lho kok sunnah menurut definisi pelajaran anak SD yang kamu bawakan, bukankah asal hukum perintah itu wajib untuk dikerjakan kecuali ada dalil yang menurunkannya menjadi sunah, pernahkah kita menemukan riwayat bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencukur habis jenggotnya, kalau beliau tidak pernah mencukurnya, berarti derajat dari hukum memanjangkan jenggot itu wajib untuk dikerjakan, sekiranya beliau pernah mencukurnya maka tidak mengapa bagi kita untuk mencukur habis jenggot, karena tidak ada ganjaran dosa bagi yang mencukurnya”
Dodi: “Heeh sombong banget kamu, baru punya jenggot saja sudah berlagak kaya ulama (kehabisan hujjah)…Dasar wahabi...”
Umar: “Lho saya kan hanya menyampaikan kebenaran, bukankah berdakwah itu tidak harus menjadi ulama dulu, harusnya ketika kamu mengklaim sebagai ahlussunnah, apa yang diperintahkan Rasul dikerjakan semampunya, ini malah sebaliknya, selalu menyelisihi apa yang beliau perintahkan, kan haditsnya sudah jelas peliharalah jenggot, cukurlah kumis, kenyataannya kamu malah mengikut gaya orang kafir (miara kumis). Lihat ketika salafus shalih dahulu tidak diberi anugerah jenggot, mereka berkata; seandainya jenggot bisa dibeli maka aku akan membelinya, karena sejatinya orang yang tidak berjenggot itu merupakan cirri khas wanita”
Dodi: ‘(Berlalu meninggalkan Umar, tanpa sepatah katapun)
N/B:
Hadits-hadits yang berkenaan dengan sunnahnya memelihara jenggot
"Dari Ibn Umar Radhiallahu ‘anhu berkata: Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam: Barangsiapa yang menyerupai satu satu kaum, maka ia telah menjadi golongan mereka". (HR. Ahmad, Abu Daud dan at Tabrani)
"Dari Abi Hurairah Radhiallahu ‘anhu: Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam: Bahwasanya ahli syirik memelihara kumisnya dan memotong jenggotnya, maka janganlah meniru mereka, peliharalah jenggot kamu dan potonglah kumis kamu". (HR al Bazzar)
"Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam: Janganlah kamu meniru (menyerupai) orang-orang Majusi (penyembah berhala) karena mereka itu memotong (mencukur) jenggot mereka dan memanjangkan (memelihara) kumis mereka". (HR Muslim)
Dari Abi Hurairah radhiallahu 'anhu berkata: Telah bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam: Di antara fitrah dalam Islam ialah memotong kumis dan memelihara jenggot, bahwasanya orang-orang Majusi memelihara kumis mereka dan memotong jenggot mereka, maka janganlah kamu menyerupai mereka, hendaklah kamu potong kumis kamu dan peliharalah jenggot kamu". (HR Ibn Habban)

Wallahu a'lam... (AR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A