Disini ana akan menjelaskan metode2 pendalilan
bid'ah lovers dalam beramal ibadah, metode mereka tidak lepas dari 3 hal;
1. Tidak ada Dalil
Sering kita dapatkan bahkan kita tanyakan langsung kepada mereka yg melakukan ibadah yg tidak ada contohnya tsb, mas coba tunjukkan dalilnya ibadah yg kamu kerjakan tsb, mereka jawabnya bengong, malah katanya dikit2 dalil...dikit2 dalil, ya iya lah mas, orang bikin kue aja ada dalilnya mas (resep), orang habis kedokter aja dikasih dalil mas (resep dokter) untuk menebus obat, apalagi masalah agama mas.
Ada juga yg berdalil dgn mimpi, hingga ada sebuah firqoh yg pengen dapat dalil mereka tidur dulu untuk mendapatkannya, klo pake dalil mimpi Abu Nawas lebih pinter mas. Belum lagi yg pake dalil perasaan, kan bagus, masa ga boleh.
2. Ada Dalilnya Tapi Lemah Bahkan Palsu.
Selain tidak ada landasannya (dalil) dalam beribadah, ternyata bid'ah lovers juga berpegang pada hadits lemah & palsu. Dan yg parahnya hadits2 palsu ini lebih populer ditelinga masyarakat daripada hadits sahih, misalnya hadits2 tentang keutamaan surah Yasin, puasa nishfu sya'ban, dll.
3. Berdalil dgn Al Qur'an & Hadits sahih namun salah dalam penempatan.
Bid'ah lovers juga berdalil dgn hadits2 sahih untuk melegalkan ritual bid'ahnya. Namun sayangnya mereka memahami hadits tsb hanya dgn akal, sehingga di cocok2kan dgn ritual mereka, sehingga orang awam menganggapnya sebuah amal ibadah yg disyari'atkan.
Kita ambil contoh;
Bid'ah lovers untuk melegalkan acara dzikir jamaahnya, yakni berdalil dgn ayat QS. Al Ahzab: 41 "Wahai sekalian orang-orang yang beriman, berzikirlah kalian semua kepada Allah dengan zikir yang banyak."
Mereka memahami ayat diatas hanya dgn akal semata, & menerka2 makna berdzikirlah kalian semua tsb berarti bersama2 dlm berdzikir.
Kemudian hadits "Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat" mereka jadikan dalil untuk melegalkan niat setiap akan shalat, dihadits tsb ada kata 'Ushalli, contoh ketika mereka mau shalat magrib, maka niatnya Usholli fardhol
Maghribi... dst.
Ana pernah shalat disamping orang yg melafadzkan niat ini, waktu itu shalatnya was2, setiap kali dia ngulang takbir setiap kali itu juga dia melafadzkan niat, ana pikir kok orang ini tersiksa banget shalatnya, imam udah pada mau selesai baca surah dia barisan takbir. Islam itu mudah, kok dia malah memberatkan.
Niat itu cukup dihati, sebenarnya waktu dia ngambil wudhu itu aja sudah terbetik niatnya didalam hati untuk shalat ashar misalnya.
Trus hadits2 tentang khawarij juga yg berderajat shahih mereka pake, yakni hanya untuk mencela Syaikh Muhammad At Tamimi, & masih banyak lagi ayat2 Al Qur'an & Hadits2 sahih yg salah dalam penempatannya.
Wallahu a'lam. 7Juni
1. Tidak ada Dalil
Sering kita dapatkan bahkan kita tanyakan langsung kepada mereka yg melakukan ibadah yg tidak ada contohnya tsb, mas coba tunjukkan dalilnya ibadah yg kamu kerjakan tsb, mereka jawabnya bengong, malah katanya dikit2 dalil...dikit2 dalil, ya iya lah mas, orang bikin kue aja ada dalilnya mas (resep), orang habis kedokter aja dikasih dalil mas (resep dokter) untuk menebus obat, apalagi masalah agama mas.
Ada juga yg berdalil dgn mimpi, hingga ada sebuah firqoh yg pengen dapat dalil mereka tidur dulu untuk mendapatkannya, klo pake dalil mimpi Abu Nawas lebih pinter mas. Belum lagi yg pake dalil perasaan, kan bagus, masa ga boleh.
2. Ada Dalilnya Tapi Lemah Bahkan Palsu.
Selain tidak ada landasannya (dalil) dalam beribadah, ternyata bid'ah lovers juga berpegang pada hadits lemah & palsu. Dan yg parahnya hadits2 palsu ini lebih populer ditelinga masyarakat daripada hadits sahih, misalnya hadits2 tentang keutamaan surah Yasin, puasa nishfu sya'ban, dll.
3. Berdalil dgn Al Qur'an & Hadits sahih namun salah dalam penempatan.
Bid'ah lovers juga berdalil dgn hadits2 sahih untuk melegalkan ritual bid'ahnya. Namun sayangnya mereka memahami hadits tsb hanya dgn akal, sehingga di cocok2kan dgn ritual mereka, sehingga orang awam menganggapnya sebuah amal ibadah yg disyari'atkan.
Kita ambil contoh;
Bid'ah lovers untuk melegalkan acara dzikir jamaahnya, yakni berdalil dgn ayat QS. Al Ahzab: 41 "Wahai sekalian orang-orang yang beriman, berzikirlah kalian semua kepada Allah dengan zikir yang banyak."
Mereka memahami ayat diatas hanya dgn akal semata, & menerka2 makna berdzikirlah kalian semua tsb berarti bersama2 dlm berdzikir.
Kemudian hadits "Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat" mereka jadikan dalil untuk melegalkan niat setiap akan shalat, dihadits tsb ada kata 'Ushalli, contoh ketika mereka mau shalat magrib, maka niatnya Usholli fardhol
Maghribi... dst.
Ana pernah shalat disamping orang yg melafadzkan niat ini, waktu itu shalatnya was2, setiap kali dia ngulang takbir setiap kali itu juga dia melafadzkan niat, ana pikir kok orang ini tersiksa banget shalatnya, imam udah pada mau selesai baca surah dia barisan takbir. Islam itu mudah, kok dia malah memberatkan.
Niat itu cukup dihati, sebenarnya waktu dia ngambil wudhu itu aja sudah terbetik niatnya didalam hati untuk shalat ashar misalnya.
Trus hadits2 tentang khawarij juga yg berderajat shahih mereka pake, yakni hanya untuk mencela Syaikh Muhammad At Tamimi, & masih banyak lagi ayat2 Al Qur'an & Hadits2 sahih yg salah dalam penempatannya.
Wallahu a'lam. 7Juni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar