Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

21 Jan 2013

Antara Kyai dan Dokter

Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengadu domba antara kyai & dokter, namun disini ana akan menulis tentang pandangan di sebagian masyarakat terhadap kedua profesi tersebut. 

Sebelumnya ana akan menjelaskan pengertian dari kedua profesi tersebut, kyai adalah panggilan kepada orang yg dianggap berilmu dalam hal agama, sedangkan dokter adalah sebuah profesi yg tugasnya mengobati penyakit.

Adapun persamaan dari kedua profesi tersebut adalah sama2 mengobati & menjaga kesehatan manusia, cuman klo kyai tugasnya mengobati penyakit rohani & penyakit hati sedangkan dokter terpokus pada penyakit jasmani.

Adapun perbedaan dari kedua profesi tersebut menurut pandangan masyarakat adalah:
1. Untuk memilih dokter mereka sangat selektif bahkan mencari yg punya nama & top punya sedangkan untuk memilih dokter rohani mereka cenderung kepada banyaknya pengikut kyai tersebut, juga amalan2 yg diajarkannya banyak walaupun amalan bid'ah.


2. Ketika sang dokter memberikan resep obat mereka minta diberikan obat yg paling paten bahkan tidak mau yg kelas generik, sedangkan ketika sang kyai menyodorkan dalil mereka cenderung pasrah, & tidak menanyakan & memeriksa dalil tsb sahih apa tidak, yg penting apa kata kyai pasti bener.

3. Kalau dokter biasanya setelah memvonis pasiennya terkena penyakit tertentu, maka sang dokter akan memberikan menu makanan yg boleh dikonsumsi & pantangan untuk kita memakannya, sedangkan kyai cenderung lebih menganjurkan untuk berbuat kebaikan, seperti keutamaan shalat, puasa, bagaimana akhlaq yg baik namun disisi lain juga dia menganjurkan umatnya untuk mengkonsumsi penyakit2 seperti syirik & bid'ah.

4. Kalo terkena penyakit jasmani setiap orang pasti langsung memeriksakan penyakitnya ke dokter bahkan tidak jarang dikalangan borjuis berobatnya sampai keluar negeri, sedangkan klo terkena penyakit syirik & bid'ah mereka malah menikmatinya, bahkan ketika ada orang yg mengatakan antum terkena penyakit TBC, mereka malah marah, padahal klo dipikir2 orang masuk neraka itu tidak ada gara2 terkena penyakit jasmani, seperti kudisan, sakit liver dll.

5. Kalau pasien ingin mencari dokter mereka melihat dulu dokter tersebut sehat apa kaga, misalkan klo dia ingin ke dokter mata dia lihat dulu dokter tersebut matanya sehat apa kaga, namun klo memilih kyai mereka cenderung memilih yg penyakit TBC nya sudah tingkat stadium 4.

6. Kalau dokter melakukan kegiatan mal praktek tentunya akan dikenai sangsi & masyarakat pun enggan untuk berobat sama dokter tersebut, namun klo kyai melakukan mal praktek (menyebarkan kesyirikan & kebid'ahan, bahkan ada yg jual air penglaris serta ajimat) masyarakat pada berduyun2 datang kepada kyai tersebut.

7. Kalau jadi dokter kudu kuliah dulu & otak harus pinter juga didukung finansial yg kuat, kalo kyai mah cuman lulusan pesantren tradisional juga bisa, kalo sudah lulus cuman butuh modal sorban yg gede gasper (ikat pinggang ijo), selendang & butiran tasbih ditangan maka jadilah kyai, nah penampilan seperti itulah dianggap sebagian masyarakat dinamakan kyai, bahkan yg ajibnya ada kebo kok dijadikan kyai, tainya direbutin pula

#Faidah dari Kajian Ustadz Abdullah Zaen, MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A