Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

21 Mar 2013

Engkau Laksana Seekor Buaya

Tulisan ini terinspirasi dari cerita komik anak2, antara kerbau sang penolong & buaya yg licik.

Alkisah, pada suatu hari sang buaya beristirahat dibawah pohon, namun tiba2 dahan pohon yg besar patah & menindih sang buaya, akhirnya buaya merintih minta tolong, lalu tiba2 seekor kerbau menghampiri, singkat cerita; seekor kerbau yg bodoh termakan bujuk rayu sang buaya, akhirnya bersedia menolong sang buaya dgn cara menggulingkan dahan pohon tsb dgn tanduknya.

Namun apa yg terjadi, sang buaya licik yg barusan ditolong bukannya berterima kasih, namun balik memangsa seekor kerbau yg malang ttsb.

Ana berpikir, cerita tsb sangat mirip dgn nasib para pendakwah "Tauhid & Sunnah", ketika mereka diingatkan akan bahaya perbuatan Syirik & Bid'ah mereka malah menggonggong (dituduh suka mengkafirkan, red) laksana seekor anjing yg sedang terusik dari peristirahatannya.



Ketika mereka diajak kembali kepada aqidah yg lurus & kembali kepada jalan sunnah, namun apa balasan mereka, bukannya ucapan jazakallah khair tapi dibalas dengan caci & makian....

Ketika mereka diajak kembali ke Islam seperti Islam yg diajarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para Shahabatnya (Islam yg murni dari penyimpangan, kesyirikan, kebid'ahan & pemikiran sesat), namun apa jawaban mereka? mereka malah memfitnah bahwa dakwah yg mulia ini sebuah ajaran baru...

Sungguh air susu dibalas dengan air tuba...
Ketahuilah wahai saudaraku, ketika ada saudara sesama muslim yg sedang tersesat, maka sejatinya seorang muslim yg baik mengingatkan saudaranya yg tersesat tsb kembali kepada jalan yg lurus.

Itulah bukti kasih sayang Ahlus Sunnah, apabila ada saudaranya yg menyimpang dari aqidah yg lurus, maka akan diluruskan, walaupun harus menghadapi fitnah, caci makian,...

Ketahuilah Ahlus Sunnah sejati tidak mengharapkan amplop untuk mengajak kalian kembali kepada jalan yg benar, tapi yg kami harapkan adalah kalian ber Islam sesuai Islam yg diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Lalu bagaimana seandainya Ahlus Sunnah berdiam diri dari penyimpangan2 yg terjadi ditubuh kaum muslimin, karena takut dikatakan sebagai pemecah belah umat, niscaya Islam yg di bawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sedikit demi sedikit akan sirna & tergantikan dgn ajaran2 yg tidak ada contohnya.

Maka itu belajarlah berterima kasih kepada saudaramu yg telah mengingatkan dari berbagai penyimpangan2 & syubhat.

Ilustrasi;
Telah terjadi kebakaran hebat, & orang2 pada berlarian, namun anak2 aswaja sedang tertidur pulas & tidak tahu telah terjadi kebakaran dirumah sebelah.

Ikhwan 1; Eh wan bagaimana nih anak2 aswaja kita ingetin ga klo terjadi kebakaran, kayaknya sebentar lagi rumah tsb bakal dilalap jago merah juga.

Ikhwan 2; Udah...biarkan saja, nanti dia tersinggung, orang lagi tidur dibangunin. Nanti klo apinya membakar mereka, toh bakal bangun sendiri....

Itulah seandainya Ahlus Sunnah tidak saling mengingatkan & saling bertoletansi dalam kesesatan, maka sama halnya Ahlus Sunnah sedang membiarkan saudaranya terancam dalam kungkungan api neraka.

Abu Rumaisha - Banjarmasin (Kota Seribu Sungai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A