Tulisan ini
terinspirasi dari cerita komik anak2, antara kerbau sang penolong & buaya
yg licik.
Alkisah, pada suatu hari sang buaya beristirahat
dibawah pohon, namun tiba2 dahan pohon yg besar patah & menindih sang
buaya, akhirnya buaya merintih minta tolong, lalu tiba2 seekor kerbau
menghampiri, singkat cerita; seekor kerbau yg bodoh termakan bujuk rayu sang
buaya, akhirnya bersedia menolong sang buaya dgn
cara menggulingkan dahan pohon tsb dgn tanduknya.
Namun apa yg terjadi, sang buaya licik yg barusan
ditolong bukannya berterima kasih, namun balik memangsa seekor kerbau yg malang
ttsb.
Ana berpikir, cerita tsb sangat mirip dgn nasib
para pendakwah "Tauhid & Sunnah", ketika mereka diingatkan akan
bahaya perbuatan Syirik & Bid'ah mereka malah menggonggong (dituduh suka
mengkafirkan, red) laksana seekor anjing yg sedang terusik dari
peristirahatannya.
Ketika mereka diajak kembali kepada aqidah yg lurus
& kembali kepada jalan sunnah, namun apa balasan mereka, bukannya ucapan
jazakallah khair tapi dibalas dengan caci & makian....
Ketika mereka diajak kembali ke Islam seperti Islam
yg diajarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para Shahabatnya
(Islam yg murni dari penyimpangan, kesyirikan, kebid'ahan & pemikiran
sesat), namun apa jawaban mereka? mereka malah memfitnah bahwa dakwah yg mulia
ini sebuah ajaran baru...
Sungguh air susu dibalas dengan air tuba...
Ketahuilah wahai saudaraku, ketika ada saudara
sesama muslim yg sedang tersesat, maka sejatinya seorang muslim yg baik
mengingatkan saudaranya yg tersesat tsb kembali kepada jalan yg lurus.
Itulah bukti kasih sayang Ahlus Sunnah, apabila ada
saudaranya yg menyimpang dari aqidah yg lurus, maka akan diluruskan, walaupun
harus menghadapi fitnah, caci makian,...
Ketahuilah Ahlus Sunnah sejati tidak mengharapkan
amplop untuk mengajak kalian kembali kepada jalan yg benar, tapi yg kami harapkan
adalah kalian ber Islam sesuai Islam yg diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam.
Lalu bagaimana seandainya Ahlus Sunnah berdiam diri
dari penyimpangan2 yg terjadi ditubuh kaum muslimin, karena takut dikatakan
sebagai pemecah belah umat, niscaya Islam yg di bawa oleh Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam sedikit demi sedikit akan sirna & tergantikan
dgn ajaran2 yg tidak ada contohnya.
Maka itu belajarlah berterima kasih kepada
saudaramu yg telah mengingatkan dari berbagai penyimpangan2 & syubhat.
Ilustrasi;
Telah terjadi kebakaran hebat, & orang2 pada
berlarian, namun anak2 aswaja sedang tertidur pulas & tidak tahu telah
terjadi kebakaran dirumah sebelah.
Ikhwan 1; Eh wan bagaimana nih anak2 aswaja kita
ingetin ga klo terjadi kebakaran, kayaknya sebentar lagi rumah tsb bakal
dilalap jago merah juga.
Ikhwan 2; Udah...biarkan saja, nanti dia
tersinggung, orang lagi tidur dibangunin. Nanti klo apinya membakar mereka, toh
bakal bangun sendiri....
Itulah seandainya Ahlus Sunnah tidak saling
mengingatkan & saling bertoletansi dalam kesesatan, maka sama halnya Ahlus
Sunnah sedang membiarkan saudaranya terancam dalam kungkungan api neraka.
Abu Rumaisha - Banjarmasin (Kota Seribu Sungai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar