Cara mendakwahi penikmat bid'ah ngga usah pke
dalil, pake logika lebih mengena, buka cara berpikir mereka, & ini sudah
terbukti, terutama dari kaum terpelajar / berpendidikan.
Sebab klo pake dalil mereka ga bakal nerima, mereka lbh percaya dgn hadits2 palsu yg disampaikan oleh kyainya. Mereka akan melempar jauh2 apbila hadits sahih tsb apbla brtentangan dgn kebiasaan mereka, contoh Sunnahnya mmbaca Al Kahfi mlm jum'at & siangnya, mereka malah mmbaca Yasin, dll.
Sekarang kita kembali kemasalah candu, istilah kecanduan itu bukan hanya pd masalah narkoba / rokok, dlm bid'ah jg ada, kok ada ya kecanduan dlm ibadah yg tdk ada perintahnya, klo kecanduan dlm ketaatan mah bgs, seperti Shalat, Sedekah atau baca qur'an.
Kira2 motivasinya apa ya mereka mngerjakan bid'ah tsb, klo benar2 ibadah yg syar'i pasti ada perintahnya & juga ada ancaman bagi yg meninggalkannya (wajib), atau ada perintahnya tapi tdk mengapa klo tidak dikerjakan (sunat), contoh:
- Shalat, Zakat, Puasa, perintahnya jelas, pahalanya jelas & ada ancaman bagi yg meninggalkannya.
- Sedekah, infaq, perintahnya ada & banyak keutamaannya, namun tdk mengapa klo tidak istiqomah mengerjakannya.
- Aqiqah, perintahnya ada, namun tdk mengapa ditinggalkan bagi yg tdk mampu.
Sebab klo pake dalil mereka ga bakal nerima, mereka lbh percaya dgn hadits2 palsu yg disampaikan oleh kyainya. Mereka akan melempar jauh2 apbila hadits sahih tsb apbla brtentangan dgn kebiasaan mereka, contoh Sunnahnya mmbaca Al Kahfi mlm jum'at & siangnya, mereka malah mmbaca Yasin, dll.
Sekarang kita kembali kemasalah candu, istilah kecanduan itu bukan hanya pd masalah narkoba / rokok, dlm bid'ah jg ada, kok ada ya kecanduan dlm ibadah yg tdk ada perintahnya, klo kecanduan dlm ketaatan mah bgs, seperti Shalat, Sedekah atau baca qur'an.
Kira2 motivasinya apa ya mereka mngerjakan bid'ah tsb, klo benar2 ibadah yg syar'i pasti ada perintahnya & juga ada ancaman bagi yg meninggalkannya (wajib), atau ada perintahnya tapi tdk mengapa klo tidak dikerjakan (sunat), contoh:
- Shalat, Zakat, Puasa, perintahnya jelas, pahalanya jelas & ada ancaman bagi yg meninggalkannya.
- Sedekah, infaq, perintahnya ada & banyak keutamaannya, namun tdk mengapa klo tidak istiqomah mengerjakannya.
- Aqiqah, perintahnya ada, namun tdk mengapa ditinggalkan bagi yg tdk mampu.
Lantas, klo perbuatan bid'ah itu perintahnya tidak ada & tentunya keutamaan atau ganjaran mengerjakannya pun tdk ada, bahkan perbuatan bid'ah tsb merupakan penyelisihan sebuah syariat & terancam masuk neraka, tidak lain jawabannya hanya sebuah hawa nafsu.
Mari kita berpikir sejenak, sekarang ana ajak bermain logika, bid'ah itu seperti sebuah rokok.
Biasa klo kita lihat dlm sebuah bungkus rokok atau iklan rokok, tertulis peringatan pemerintah: Merokok dpt menyebabkan Jantung, impotensi dst. tp msh ada saja orang yg mengisap tuh rokok, seolah2 peringatan tsb bgaikan anjing menggonggong kafilah berlalu.
Nah seperti itulah bid'ah, peringatan dari Rasululloh Shallallohu 'alaihi wa sallam sdh jelas, bid'ah itu terancam masuk neraka, bid'ah menyebabkan matinya sunnah, amalan bid'ah tsb tertolak, pelaku bid'ah susah bertaubat. Tdk lain motivasi mereka mengerjakan bid'ah tsb hanyalah hawa nafsu.
Sekarang kita bahas amalan bid'ah, kali ini ana akan mengupas tntang maulid saja diantara ribuan bid'ah yg tersebar. Kita lihat, maulid itu perintah yg dtg dari Alloh & Rasul-Nya tdk ada & otomatis ancaman bagi yg meninggalkannya pun tdk ada. Seandainya Maulidan tsb merupakan sebuah perkara yg penting, tentunya wahyu berbicara tntang perintah mengerjakannya, & klo sdh ada wahyu berbicara tentunya Rasululloh akan jadi org pertama yg melakukan hari ulang tahun beliau.
Kita lihat, siapa diantara manusia dibumi ini yg paling mencintai Rasululloh Shallallohu 'alaihi wa sallam tentunya para Shahabat dong, tp adakah mereka maulidan?? Tdk ada satu riwayat pun yg menerangkannya.
Bahkan dgn tdk merayakan maulid Nabi, itu bukti bhw para shahabat radhiallohu'anhu sangat mencintai Nabinya, yakni dgn tdk mengerjakan hal2 yg tdk disyari'atkan.
Dibawah ini akan ana bawakan hadits2 palsu seputar maulid yg dijadikan dalil oleh penggemar maulid;
1. Telah brkata Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq: “Brngsiapa yg menafkahkan 1 dirham bagi menggalakkan bacaan Maulid Nabi Shallallohu'alaihi wa sallam, maka ia akan menjadi temanku di dalam syurga.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as Syafii)
2. Telah brkta Sayyidina ‘Umar: “Siapa yg membesarkan (memuliakan) majlis maulid Nabi Shallallohu 'alaihi wa sallam maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii).
Cukup 2 buah hadits yg ana bawakan, sekarang mari kita komentari hadits diatas, apakah mungkin seorang khalifah berkata seperti itu, sedangkan beliau sendiri tdk mengerjakannya, bukankah para shahabat sangat rajin dlm melakukan ketaatan, hadits2 diatas tdk lbh dari seorang calo tiket, dia menganjurkan orang untuk naik bis tp dia sndiri tdk berangkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar