Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

25 Nov 2012

Pemahaman Shahabat radhiallahu 'anhu

Dinegeri ini apa sih yg ga ada, semuanya pasti ada dari aliran liberal sampe yg menganut warisan jahiliyah juga ada. Dan yg anehnya orang yg melakukan penyimpangan tsb juga mengaku islam. Tapi islam yg bagaimana yg mereka anut, apakah islam KTP, ataukah islam warna warni yg bermanhaj disini senang disana senang, walaupun yg mereka amalkan tsb bersumber dari agama lain (haulan misalnya), pokoknya asal cocok (metode; cok gali cok) dgn akal & hawa nafsu mereka.

Namun ketika mereka ditanya, amalan kami juga sesuai dgn Al-Qur'an & Sunnah, lantas kenapa masih terdapat penyimpangan, bahkan mereka mengaku mengikuti para salaf juga, salaf yg mana dulu mas, salaf banyak, Abu Jahal, Abu Lahab jg termasuk salaf mas, maka itu hati2 dlm mengikuti sesuatu tanpa ada rujukannya.

Sekarang kita pake logika aja boleh kan mas, ente klo sehabis ke dokter pasti dikasih resep toh mas, habis itu ente tebus tuh resep, ga mungkin toh ente atau tukang jual obat bahwa obat klo sakit ini...yg ini nih obatnya, udah itu klo sakit itu...yg itu tuh obatnya. Klo cuman mengira-ngira sprti itu mah ana yakin sakitnya ga sembuh-sembuh, malah tambah parah.



Nah seperti itulah mas agama, amal ibadah yg kita kerjakan harus sesuai dalil, klo ga ada dalil ngapain kita cape2 ngerjakan toh ga ada pahalanya. Seperti halnya yasinan tiap malam jum'at, si mas berdalil dgn perasaan, kan baik drpd main domino, masa baca qur'an dilarang, Eeiittzz jgn sewot dulu mas, bukannya kita melarang baca Qur'an, tp yg kita persoalkan tsb ada ga dalilnya tiap malam jum'at harus baca yasin, bukankah hal tsb merupakan pengkhususan, apalgi bacanya secara berjama'ah, bukankah adab terhadap Al Qur'an, apabila kalian dibacakan Qur'an maka dengarkanlah, trus klo dibacanya keroyokan lantas siapa yg denger mas, artis aja klo lagi konser kalian bisa diem, apakah artis lebih mulia dari Al Qur'an. Lagian acara yasinan tsb bentuk penyelisihan thdp syari'at, bukannya malam jum'at & siangnya disunnahkan baca Al Kahfi mas.

Oleh karenanya klo berdalil "kami juga berpegang kepada Al Qur'an & Sunnah". Itu saja tdk cukup mas, masih ada tambahannya, yakni berpegang teguh dgn Al Qur'an & Sunnah sesuai dgn pemahaman para Shahabat (Salafus Shalih). Insha Allah klo mengikuti pemahaman para Shahabat tdk akan ada lagi ada penyimpangan dlm beragama.

Pertanyaannya, kenapa sich harus mengikuti para Shahabat dlm memahami Al Qur'an & Sunnah, bukan malah mengikuti pemahaman kyai atau habib, jawabnya Shahabat Nabi adalah generasi terbaik, mereka menyaksikan turunnya wahyu & juga sudah dipuji Alloh Ta'ala dlm firman-Nya;
"Dan orang-orang yg terdahulu lagi yg pertama-tama (masuk islam) diantara orang-orang Muhajirin & Anshor & orang-orang yg mengikuti mereka dengan baik, Alloh ridho terhadap mereka & mereka pun ridho terhadap Allah". (QS At-Taubah:100)
Juga sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam; "Wajib atas kalian berpegang
teguh dengan sunnahku & sunnah Khulafaur Rasyidin yg mendapatkan petunjuk sesudahku. Gigitlah erat-erat dengan gigi geraham kalian, & berhati-hatilah kalian dalam perkara yg baru (dalam hal agama) karena setiap hal yg baru dalam agama adalah sesat". (HR Ahmad, Tirmidzi, & Ibnu Majah)

Maka setelah kita mengetahui wajibnya berpegang teguh dgn Al Qur'an & Sunnah sesuai pemahaman Shahabat, tidaklah layak bagi kita untuk mendahului mereka dlm hal ibadah, apabila kita temukan suatu peribadatan yg tdk ada contohnya di zaman ini, maka kita kembalikan kpd Shahabat, apakah mereka mengerjakannya, sungguh sangat mudah agama ini, klo tdk ada contohnya maka tinggalkanlah walaupun mayoritas orang melakukannya..

Semoga kita selalu dimudahkan oleh Allah Ta'ala dlm memahami agama ini & beribadah sesuai dengan Al-Qur’an, Sunnah, & pemahaman para Sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A