Disebutkan dalam Al-Muwaththa’ :
وحَدَّثَنِي
عَنْ مَالِك عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يُوسُفَ عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ
أَنَّهُ قَالَ أَمَرَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ
وَتَمِيمًا الدَّارِيَّ أَنْ يَقُومَا لِلنَّاسِ بِإِحْدَى عَشْرَةَ
رَكْعَةً قَالَ وَقَدْ كَانَ الْقَارِئُ يَقْرَأُ بِالْمِئِينَ حَتَّى
كُنَّا نَعْتَمِدُ عَلَى الْعِصِيِّ مِنْ طُولِ الْقِيَامِ وَمَا كُنَّا
نَنْصَرِفُ إِلَّا فِي فُرُوعِ الْفَجْرِ
Dan
telah menceritakan kepada kami dari Maalik, dari Muhammad bin Yuusuf,
dari As-Saaib bin Yaziid, bahwasannya ia berkata : ‘Umar bin
Al-Khaththahab pernah memerintahkan Ubay bin Ka'b dan Tamiim Ad-Daariy
mengimami orang-orang (shalat taraawih) dengan sebelas rakaat".
As-Saaib berkata : "Imam membaca dua ratusan ayat, hingga kami
bersandar di atas tongkat karena sangat lamanya berdiri. Dan kami tidak
keluar melainkan di ambang fajar" [1/478 no. 271].