Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

30 Sep 2010

Tafsir Imam Syafi'i Bukan Tafsir Sufi

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu merupakan salah seorang tokoh Ahlus Sunnah yang dikenal memiliki keilmuan agama di berbagai bidang, termasuk pula dalam ilmu tafsir. Beliau merupakan salah satu rujukan pada zamannya, yang menjadi tempat bertanya kaum muslimin dalam penafsiran Al-Qur’an. 
 
Ahmad bin Muhammad Asy-Syafi’i berkata: “Aku mendengar ayahku dan pamanku berkata: Adalah Sufyan bin Uyainah rahimahullahu, jika ada seseorang datang kepadanya bertanya tentang tafsir dan fatwa, maka beliau menoleh kepada Al-Imam Asy-Syafi’i dan berkata: ‘Bertanyalah kalian kepada orang ini’.”
(Siyar A’lam An-Nubala’, Adz-Dzahabi, 10/17)

Yunus bin Abdil A’la berkata: “Dahulu aku duduk bersama para ahli tafsir dan berdialog dengan mereka. Lalu jika Al-Imam Asy-Syafi’i mulai menafsirkan, seakan-akan beliau menyaksikan ayat itu diturunkan.”

29 Sep 2010

Lihatlah Bagaimana Cara Mereka Menghancurkan Nama Baik Syaikhul Islam

1. Memfitnah dan Membuat kedustaan terhadap Ibnu Taimiyah. 

Metode Ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang secara jelas menjadi musuh-musuh Ibnu Taimiyah. Beberapa kedustaan terlihat dibuat secara lihai dan tersusun rapi dari mulai membuat tulisan yang mengesankan dibuat sendiri oleh Ibnu Taimiyah Hingga memalsukan surat-surat beliau.

Jalan keluar

Bagi para pecinta kebenaran, jangan ragu untuk membuka Kitab-kitab ibnu Taimiyah apabila ada kesan bahwa ibnu Taimiyah menulis atau berpendapat yang bertentangan dengan Aqidah Ahlussunnah.

28 Sep 2010

Ciri-Ciri Dai Sesat

Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma berkata:
كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ
“Orang-orang biasa bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kebaikan sementara aku biasa bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu. Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, dahulu kami dalam masa jahiliah dan keburukan, lantas Allah datang dengan membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya.” Saya bertanya, “Apakah sesudah keburukan itu akan ada kebaikan lagi?” Beliau menjawab, “Ya, tapi ketika itu sudah ada kabut.” Saya bertanya, “Apa yang anda maksud dengan kabut itu?” Beliau menjawab, “Adanya sebuah kaum yang memberikan petunjuk dengan selain petunjuk yang aku bawa. Engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya.” Saya bertanya, “Adakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya, yaitu adanya dai-dai yang menyeru menuju pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka, niscaya mereka akan menghempaskan orang itu ke dalam jahannam.”

26 Sep 2010

Mengenal Macam-Macam Khilaf dan Cara Menyikapinya

Al-Khilaf (perselisihan pendapat) dalam perkara agama memang jamak terjadi bahkan di kalangan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sekalipun. Namun demikian hal itu berbeda dengan yang selama ini dipahami banyak orang yang justru menjauh dari upaya mencari kebenaran dengan dalih “ini adalah masalah khilafiyah”.

Al-khilaf (perselisihan pendapat) di antara manusia adalah perkara yang sangat mungkin terjadi. Yang demikian karena kemampuan, pemahaman, wawasan dan keinginan mereka berbeda-beda. Namun perselisihan masih dalam batas wajar manakala muncul karena sebab yang masuk akal, yang bukan bersumber dari hawa nafsu atau fanatik buta dengan sebuah pendapat. Meski kita memaklumi kenyataan ini, namun (perlu diingat bahwa) perselisihan pada umumnya bisa menyeret kepada kejelekan dan perpecahan.

22 Sep 2010

Isbal Dengan Tidak Sombong

Wahai hamba Allah sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menganugerahkan segala kenikmatan pada kita, diantara kenikmatan yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita adalah pakaian yang dengannya manusia terbedakan dengan makhluk Allah yang lainnya. Hewan, tumbuhan, dan makhluk lainnya, tidakkah mereka itu dalam keadaan telanjang secara dhahir/fisiknya? Maka oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat derajat manusia, dengan akal dan hati yang dianugerahkan-Nya, dan rasa malu yang menghias manusia menjadi indah.

18 Sep 2010

AKAL Antara Islam dan Filsafat

Akal dalam diri manusia tak ada bedanya dengan sifat sempurna lainnya, ia sekalipun sempurna bagi manusia tetapi tetap mempunyai batasan-batasan yang tidak dapat dijangkaunya, sebab manusia adalah makhluk, maka tentu sifat-sifatnya juga makhluk yang tidak bisa lepas dari kekuatan, kelemahan,
dan kekurangan. Allah Ta'ala telah menjadikan batasan bagi akal -dalam mengetahui beberapa perkara- berhenti padanya dan tidak akan mampu melewatinya, sebaliknya Allah Ta'ala juga tidaklah menjadikan akal sebagai sarana untuk mengetahui segala macam perkara, karena kalau demikian, maka akan menyamai Al Aliim -yang Maha Mengetahui- subhanahu wa ta'ala pencipta akal itu sendiri.

17 Sep 2010

Apakah Pendapat Sahabat Nabi Adalah Dalil?

Sebuah bab di dalam kitab-kitab ushul fiqih bisa dikatakan semuanya pasti membahas tentang permasalahan judul catatan ini, yaitu permasalahan tentang apakah pendapat para sahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam baik berupa ucapan ataukah perbuatan mereka di dalam permasalahan syariat, teranggap sebagai sebuah dalil ataukah tidak ??. Misalkan saja , apabila kita menemukan atsar yang shohih bahwa salah seorang sahabat berfatwa atau melakukan sesuatu perkara dari perkara-perkara syariat, maka bolehkah kita mengatakan bahwa saya akan melakukan hal tesebut dan dengan dalil sahabat tersebut melakukannya atau berpendapat dengannya ?? .

Dan pembahasan ini begitu panjang dan mendetail dibahas dalam kitab-kitab para ulama, karena dari permasalahan ini lahirlah perbedaan-perbedaan dan penguatan pendapat di berbagai bab-bab fiqih.

Waspadai… misi rahasia SYIAH

Inilah DOKUMEN RAHASIA sekte syiah, tentang misi jangka panjang mereka (50 th), untuk menegakkan kembali dinasti persia yang telah runtuh oleh Islam berabad-abad lamanya, sekaligus membumi-hanguskan negara-negara Ahlus Sunnah, musuh bebuyutan mereka. Dokumen ini disebarkan oleh Ikatan Ahlus Sunnah di Iran, begitu pula majalah-majalah di berbagai negara ahlus sunnah, termasuk diantaranya Majalah al-Bayan, edisi 123, Maret 1998.

Sungguh Aneh Kalian Ini... (Perbandingan Antara Syirik Dan Dosa Besar)

Mungkin sebagian orang terkadang merasa kaget dan terperanjat, bahkan bersedih hati jika melihat banyaknya para pezina dan peminum khamr, namun mereka tidak Tersentuh ketika melihat banyaknya orang yang mencari berkah di kuburan serta mengalamatkan berbagai macam ibadah ke objek-objek syiriktersebut. Padahal zina dan minum khamr (meski) melakukan perbuatan dosa besar, namun tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Sementara mengalamatkan sebuah ibadah kepada selain Allah adalah syirik yang membuat pelakunya mati kafir jika dia mati dalam keadaan melakukan perbuatan syirik tersebut. Oleh sebab itu, para ulama rabbani menjadikan pelajaran aqidah sebagai asas yang paling mendasar. 

16 Sep 2010

Menolak Hadits Sebab Kesesatan

Ahlul Bid’ah Alergi Terhadap Hadits

Sebagian kaum muslimin, khususnya kaum mu’tazilah dan pada rasionalis atau orang-orang yang terpengaruh dengan mereka, menolak berita-berita hadits yang (menurut anggapan mereka) tidak masuk akal. Mereka menganggap hadist-hadist tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam.

Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa Alaihis Salam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir zaman, berita tentang Dajjal (yang sudah ada wujudnya dalam keadaan terbelenggu) atau tentang Ya’juj dan Ma’juj yang terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh Dzulqarnain dan lain-lainnya, mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata, “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan, akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam”.

15 Sep 2010

Madzhab Salaf menurut Syafiiyah

Mungkin sudah sangat sering kita mendengar kata salaf atau salafiyah atau manhaj salaf atau madzhab salaf. Kalau kita memperhatikan betapa banyak pendapat orang tentang salaf.
Ada yang mengatakan bahwa salaf adalah madzhab baru dalam agama (bid’ah) dan harom mengikutinya. Ini adalah pendapat yang salah.

Ada yang mengatakan bahwa salaf hanyalah generasi yang telah lewat dan tak ada kaitannya dengan cara memahami agama yang benar. Ini juga salah.

Ada yang mengatakan bahwa salaf adalah orang-orang ekstrim teroris khowarij yang suka membuat keonaran, pengrusakan, mengacaukan keamanan dan membunuh kaum muslimin dan orang kafir yang secara syariat tidak boleh dibunuh. Ini juga salah.

13 Sep 2010

Hadits-Hadits tentang Menghidupkan Malam Hari Raya [Takbiran Semalam Suntuk ?]

Ketika malam hari raya, sudah menjadi tradisi pada sebagian masyarakat kita untuk berkumpul di masjid guna melakukan ibadah. Bahkan pada banyak daerah, kaum muslimin melakukan pawai atau kirab dengan mengumandangkan takbir. Orang Jawa bilang : ”Takbiran”. Yang kelas perkotaan, pawainya dengan mobil plus sound system lengkap bak kirab tujuhbelasan.[1].

Sebagian asatidzah dan da’i yang menjadi motor kegiatan tersebut seringkali menyebut beberapa hadits yang mereka gunakan sebagai pijakan. Tentu saja, mereka lakukan itu untuk memenuhi aspek legalitas. Melalui tulisan ini, saya akan mengajak pembaca sekalian untuk mencermati validitas hadits-hadits yang mereka gunakan sehingga kita mengetahui seberapa legal aktifitas tersebut dari kaca mata syari’at. Jika legal, tentu saja itu termasuk sunnah yang sudah semestinya diamalkan lagi dilestarikan. Namun jika ilegal, maka dengan ”sangat menyesal” kita katakan bahwa hal itu adalah bid’ah yang wajib untuk kita tinggalkan.

9 Sep 2010

Mengurai Kesesatan Ihya` 'Ulumiddin

Tak banyak yang tahu, Ihya` ‘Ulumiddin, kitab yang banyak dipuja orang ini, merupakan salah satu gudangnya kemungkaran. Kajian berikut memang tidak memaparkannya secara keseluruhan. Namun cukuplah menjadi peringatan bagi kita semua agar tidak lagi menggeluti buku ini terlebih mengagungkannya.
Ahlus Sunnah Wal Jamaah merupa-kan suatu umat yang senantiasa berupaya untuk komitmen di atas kemurnian agama, serta bersikap tegas terhadap segala bentuk penyimpangan atau upaya segolongan orang yang akan mengaburkan As-Sunnah.
Rasulullah n bersabda:

وَإِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي اْلأَئِمَّةَ الْمُضِلِّيْنَ

“Yang paling aku takutkan menimpa umatku ialah imam-imam yang menyesat-kan.” (HR. Abu Dawud, 4/4252 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, jilid 4 no. 1586)
Abdurrahman bin Abu Hatim Ar-Razi berkata: “Aku mendengar bapakku dan Abu Zur’ah, keduanya memerintahkan untuk memboikot ahlul bid’ah. Keduanya sangat keras terhadap mereka, dan mengingkari pemahaman kitab (Al-Qur`an, red.)

SYI’AH DAN MUT’AH

Jika kaum muslimin memiliki pandangan bahwa pernikahan yang sah menurut syariat Islam merupakan jalan untuk menjaga kesucian harga diri mereka, maka kaum Syi’ah Rafidhah memiliki pandangan lain. Perzinaan justru memiliki kedudukan tersendiri di dalam kehidupan masyarakat mereka.

Bagaimana tidak, perzinaan tersebut mereka kemas dengan nama agama yaitu nikah mut’ah. Tentu saja mereka tidak ridha kalau nikah mut’ah disejajarkan dengan perzinaan yang memang benar-benar diharamkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shalallahu’alaihi Wassallam. Kenyataan-lah yang akan membuktikan hakekat nikah mut’ah ala Syi’ah Rafidhah.


DEFINISI NIKAH MUT’AH
Nikah mut’ah adalah sebuah bentuk pernikahan yang dibatasi dengan perjanjian waktu dan upah tertentu tanpa memperhatikan perwalian dan saksi, untuk kemudian terjadi perceraian apabila telah habis masa kontraknya tanpa terkait hukum perceraian dan warisan. (Syarh Shahih Muslim hadits no. 1404 karya An-Nawawi dengan beberapa tambahan)

3 Sep 2010

Tempat-Tempat Setan Yang Perlu Anda Ketahui

Tempat-tempat yang banyak ditemukan para syaitan diantaranya :

1. Tempat peristirahatan unta.

Dalam hadits Abdullah bin Mughaffal radiyallohu ‘anhu berkata, bersabda ..Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam:

صَلُّوا فِى مَرَابِضِ الْغَنَمِ وَلاَ تُصَلُّوا فِى أَعْطَانِ الإِبِلِ فَإِنَّهَا خُلِقَتْ مِنَ الشَّيَاطِينِ

" Shalatlah kalian di tempat peristirahatan (kandang) kambing dan janganlah kalian shalat di tempat peristirahatan (kandang) unta karena sesungguhnya unta itu diciptakan dari syaitan." (HR. Ahmad (4/85), Ibnu Majah (769) dan Ibnu Hibban (5657) dan selainnya).

1 Sep 2010

Menjaga Anak dari Bahaya ‘Ain

Penulis: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Subhan Khadafi, Lc.
Kenikmatan adalah hal yang didambakan setiap orang. Dan setiap kenikmatan juga dapat sekaligus menjadi ujian bagi seseorang. Salah satu kenikmatan yang dikaruniakan oleh Allah bagi sepasang insan adalah hadirnya sang buah hati dalam kehidupan. Ketika telah lahir, maka fisiknya yang lucu mengundang orang untuk memandang, memanjakan, menyentuhnya. Dan ketika tumbuh beranjak menjadi sosok kanak-kanak, tetap tingkah lakunya banyak mengundang perhatian orang.
Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A