Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

13 Sep 2013

Keanehan Pelaku Bid'ah

Beberapa keanehan penikmat bid'ah:
1. Mengaku Ahlus Sunnah, namun hakikatnya jauh dari sunnah, bahkan mencela sunnah.

2. Mengaku bermadzhab Syafi'i, namun anehnya Imam Syafi'i rahimahullah tidak pernah mengajarkan amalan bid'ah mereka, berarti bermadzhab kyai dong 

3. Sebagian pelaku bid’ah mengatakan bahwa bid’ah itu hanya dalam kegiatan ibadah mahdhah (murni ibadah) seperti shalat, puasa, haji, dll. Sedangkan dalam ibadah ghayru mahdhoh (tidak murni ibadah) maka tidak ada bid’ah.

Demikian alasan mereka, namun anehnya, orang-orang yang beralasan demikian ternyata mereka juga berbuat bid’ah dalam ibadah mahdhah. Mereka melakukan shalat Raghaib, shalat Hadiah, puasa Rajab, puasa
mutih, puasa Nisfu Sya'ban, dzikir berjama’ah, Shalawat bid'ah (burdah, fatih, kamilah, badr), melafalkan niat, dll yang merupakan ibadah mahdhah.

11 Sep 2013

Aswaja dan Syi'ah

Kalau urusan pengakuan (klaim) sekte Aswaja dan agama Syiah yang nomor satu, klaim mereka itu ibarat dalam dunia percintaan sama seperti tukang gombal, bilang cinta...bilang sayang namun realisasinya tidak ada.

Sekarang kita lihat pengakuan agama syiah, yang katanya mengklaim cinta ahlul bait, bahkan seolah-olah hanya merekalah yang mencintai ahlul bait, namun setelah ditelusur, ternyata versi ahlul bait mereka dengan versi ahlus sunnah sangat bertolak belakang, adapun versi ahlul bait menurut syiah adalah keturunan dari Hasan dan Husein, yakni para habib, itupun kalau benar.

Sedangkan versi ahlus sunnah, mereka yang termasuk ahlul bait diantaranya keluarga Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dari sisi nasab adalah keturunan Ali, Abbas, Ja’far, Aqil (putra Abu Thalib), juga para isteri-isteri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

2 Sep 2013

Aneh Tapi Nyata

Aneh tapi nyata, ajaib tapi realita...Dan membuat orang harus bertanya-tanya, dari manakah gerangan acara selamatan kematian yang begitu masyhur dikalangan masyarakat Indonesia...!!!

Konon dalam sebuah kabar burung katanya orang yang meninggal akan terfitnah (diuji) dalam kuburnya selama 7 hari. Ada lagi gosip lainnya, bahwasanya apabila tidak diadakan selamatan kematian terhadap orang yang meninggal tersebut, maka rohnya akan gentayangan.

Sungguh sangat aneh memang tapi fakta, tatkala mereka mengaku sebagai ummatnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, dalam beramal ibadah rujukannya bukan kepada Al Qur'an dan Sunnah tapi dari kitab agama lain. Dan kalau kita timbang dengan Al Qur'an dan Sunnah, juga sunnahnya para Shahabat tidak ada satupun dalil yang menjelaskan atau memerintahkan untuk mengadakan ritual upacara perayaan selamatan kematian.

Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A