Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

23 Agu 2013

Mahalnya Hidayah

Pernahkah terpikirkan bahwa kita tengah berada dalam anugerah yang tiada ternilai dari Dzat yang memiliki kerajaan langit dan bumi, sementara begitu banyak orang yang dihalangi untuk memperolehnya ? Kita bisa tahu ajaran yang benar dari agama Islam ini. Tahu ini haq, itu bathil...ini tauhid itu syirik...ini sunnah itu bid'ah... Lalu kita dimudahkan untuk mengikuti yang haq dan meninggalkan yang bathil. Sementara banyak orang tidak mengerti mana yang benar dan mana yang sesat atau ada yang tahu tapi tidak dimudahkan baginya untuk mengamalkan al haq, malah ia gampang berbuat kebathilan. wal iyadzu billah…

Sebuah karunia yang besar jika Allah Tabaroka wata'ala memberikan hidayah di atas Islam dan di atas sunnah. Ia seorang muslim dan ia memahami sunnah. Dan tanda bahwa Allah Tabaroka wata'ala menghendaki kebaikan kepada seorang hamba adalah jika Allah membuat ia paham agama. Adanya kebaikan pada diri seorang hamba jika hamba itu rajin dan semangat dan mendekatkan dirinya pada Islam, kecintaan pada ilmu dan berusaha dekat kepada agama.

15 Agu 2013

Ketemu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Setelah buka-buka file yang ada di PC, akhirnya ketemu juga file MP3 rekaman KH. Muhammad Zaini atau yang lebih tenarnya disebut guru sekumpul yang mengatakan bertemu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat dia melakukan umroh. Nah sebelum saya menceritakan kisah seperti yang ada dalam rekaman tersebut, ada baiknya saya akan memberitahukan sedikit profil sang guru.

KH. Muhammad Zaini adalah seorang tokoh ulama yang sangat berpengaruh di Kalimantan, bahkan pengaruhnya sampai ke negeri tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam. Dan dia oleh masyarakat Kalimantan dianggap sebagai wali kutub, oleh karenanya setiap apa yang dia katakana dianggap sebuah kebenaran hakiki dan tidak ada yang berani menentangnya, karena takut kualat. Adapun nama lengkap, dan gelar dia adalah Syaikhuna al-alim al-allamah Muhammad Zaini bin Abdul Ghani. Dia dilahirkan di desa Tunggul Irang Sebrang, Martapura Kab. Banjar, Kalimantan Selatan, tanggal 11 Pebruari 1946, dia termasuk orang yang berpemahaman sufi, bahkan sangat kental sekali kesufiannya. Semasa hidupnya banyak tokoh politik, artis sampai pejabat, setiap kali berkunjung ke Kalimantan Selatan selalu menyempatkan diri menemui sang guru, ada yang minta do’a, minta jadikan anak angkat, dll. Pada akhir kehidupannya dia lebih banyak berdiam diri karena sakit-sakitan, bahkan tidak jarang harus bolak-balik Singapore untuk berobat.

7 Agu 2013

Zakat Fitrah dengan Beras (Bukan dengan Uang)

Ada beberapa hadits yang telah membicarakan mengenai ukuran dan bentuk zakat fitrah yang diserahkan ketika menjelang Idul Fithri. Ukurannya diperintahkan satu sho', yaitu takaran antara 2,157-3,0 kg. Sedangkan bentuk zakat fitrah adalah dengan makanan pokok. Dalam hadits disebutkan dengan kurma, gandum, anggur atau keju, yaitu makanan pokok. Padahal nilai dari masing-masing makanan ini berbeda-beda. Kalau seandainya uang itu dibolehkan untuk zakat fitrah, tentu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallamakan perintahkan dengan makanan yang harganya sama jika diuangkan. Namun di sini tidak. Ini menunjukkan bahwa tidak tepat jika menunaikan zakat fitrah tersebut dengan uang.

6 Agu 2013

Ucapan Selamat di Hari Raya

Apa yang sebaiknya kita ucapkan di hari raya kita, Idul Fithri dan Idul Adha? Adakah lafzah tertentu yang diucapkan kala itu?
Perlu diketahui bahwa telah terdapat berbagai riwayat dari beberapa sahabat radhiyallahu ‘anhum bahwa mereka biasa mengucapkan selamat di hari raya di antara mereka dengan ucapan “Taqobbalallahu minna wa minkum” (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).
فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . قال الحافظ : إسناده حسن .
Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian). Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.[1]
Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha
a
h
s
i
a
m
u
R
u
b
A