Taqabbalallahu minnaa wa minkum... "Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian"

26 Jun 2010

Nasehat Salafush Shalih untuk Kaum Muslimin

Dari 'Umar Ibnul Khaththab radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Sesungguhnya seseorang keluar dari rumahnya dalam keadaan dia mempunyai dosa-dosa seperti gunung Tihamah, akan tetapi apabila dia mendengar ilmu (yaitu mempelajari ilmu dengan menghadiri majelis ilmu), kemudian dia menjadi takut, kembali kepada Rabbnya dan bertaubat, maka dia pulang ke rumahnya dalam keadaan tidak mempunyai dosa.
Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkan majelisnya para ulama." (Miftaah Daaris Sa'aadah, karya Al-Imam Ibnul Qayyim, 1/77)


Setelah dipaparkan ayat-ayat dan hadits-hadits yang berkaitan dengan ilmu dan keutamaannya pada edisi yang lalu, sekarang akan dibawakan beberapa atsar yang berisi nasehat dan keterangan akan pentingnya ilmu dan mempelajarinya.

18 Jun 2010

Menyingkap Kesufian Ibnu Taimiyah

Pengantar
Kajian tentang keterkaitan Ibnu Taimiyah dengan Tasawuf memang menarik untuk dibahas.tentu saja, pro-kontra terkait sosok pria agung ini dalam berinteraksi dengan Tasawuf kerap menjadi buah bibir. Dikalangan tasawuf, beliau sering mendapat celaan dan fitnah, bahkan sebagian kisah hidup beliau dibalik terali besi adalah ulah tokoh-tokoh Shûfî yang mengusulkan pemenjaraannya kepada Amir kala itu. Kisah ini terekam dalam kitab al-Bidâyah Wannihâyah karangan Muridnya dimana ibnu Athoillah Al Sakandarî  menjadi biang keladi pemenjaraan beliau di Mesir pada tahun 707 Hijriah. Bukan itu saja, beberapa tokoh Shûfî modern terkadang mencoba memberikan sentuhan lain terkait interaksi Ibnu Taimiyah dengan Tasawuf dimana beliau diposisikan juga sebagai seorang Shûfî karena pembelaan atau fatwa-fatwa beliau yang berpihak kepada Shûfî dan beberapa Ijazah yang beliau dapat dari masyaikh Shûfî.

16 Jun 2010

Apakah Benar Al Quran Syi`ah itu Sama dengan Al Quran Sunni????

Bismillahirrahmanirrahim. 
Alhamdulillah wassalatu wassalamu `ala rasulillah wa ala alihi wa ashabih wa ba`du : 

Sesungguhnya apa yang didakwakan sebagian orang bahwa Al Quran Syi`ah sama seperti Al Quran sunni, bertentangan dengan apa yang telah ditulis dan ditetapkan oleh ulama syi`ah dalam kitab-kitab mereka. Sebagai buktinya adalah kitab : "Fashlu Al khithab fi tahriifi kitab rabbil arbaab" karangan Husain An Nuuri At Tibrisi. Dan dalam buku ini membuktikan dari kitab-kitab mereka bahwa Al Quran yang ada sekarang ini telah diubah, dinukil dari jumlah yang besar dari riwayat-riwayat mereka yang mencela Al Quran, ia berkata : Riwayat itu telah dikumpulkan dari buku-buku yang terpercaya yang dijadikan rujukan bagi pemeluk (ajaran ini). (fashlul khitab lembaran 117). 
Dan ia berkata di halaman yang lain : "Dan ketahuilah bahwasanya riwayat-riwayat itu dinukil dari kitab-kitab yang terpercaya yang dijadikan sebagai rujukan oleh pengikut kita dalam menentukan hukum syara` dan hadits nabi". (fashlul khitab lembaran 126). 

13 Jun 2010

Apakah Allah Memiliki Wajah ?

Allah ta’ala berfirman tentang diri-Nya,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11)
Syaikh Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di rahimahullah mengatakan di dalam kitab tafsirnya, “[Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya] maknanya tidak ada yang menyerupai Allah ta’ala dan tidak ada satu makhluk pun yang mirip dengan-Nya, baik dalam Zat, nama, sifat maupun perbuatan-perbuatan-Nya. Hal ini karena seluruh nama-Nya adalah husna (paling indah), sifat-sifatNya adalah sifat kesempurnaan dan keagungan……”

Beliau melanjutkan, “[dan Dia Maha Mendengar] maknanya Dia Maha Mendengar segala macam suara dengan bahasa yang beraneka ragam dengan berbagai macam kebutuhan yang diajukan. [Dia Maha Melihat] maknanya Allah bisa melihat bekas rayapan semut hitam di dalam kegelapan malam di atas batu yang hitam……”

12 Jun 2010

Wasiat Terakhir Imam Asy-Syafi’i

Bertaqwalah engkau kepada ALLAH AZZA WA JALLA, Bayangkan Akhirat dalam kalbumu, Jadikanlah kematian berada di pelupuk matamu. Dan janganlah engkau melupakan saat berdiri dihadapan ALLAH AZZA WA JALLA. Jadikanlah dirimu sebagai orang yang malu kepada ALLAH AZZA WA JALLA.
Jauhilah larangan – larangan-NYA dan kerjakanlah kewajiban – kewajibannya-NYA. Tetaplah konsisten bersama kebenaran dimanapun berada. Sekali-kali janganlah meremehkan kenikmatan yang diberikan ALLAH AZZA WA JALLA untukmu, kendatipun sedikit. Sambutlah ia dengan rasa syukur. Hendaklah diammu dalam keadaan berfikir, ucapanmu berupa dzikir, dan pandanganmu ditujukan untuk mengambil ibroh ( pelajaran ) .
Maafkanlah orang yang berbuat aniaya kepadamu. Sambunglah tali kekerabatan orang yang memutuskan hubungan darimu. Bersikaplah dengan baik kepada orang –orang yang berbuat buruk kepadamu. Bersabarlah terhadap berbagai musibah, dan mohonlah perlindungan kepada ALLAH AZZA WA JALLA dari neraka dengan bertaqwa.
Sumber : Majalah As Sunnah, Baituna edisi 08/tahun XI / 1428 H / 2007 M

8 Jun 2010

Mengurai Penjelasan Ibnu Taimiyyah Tentang Istiwa dan Duduk

Sebuah rumor disebarkan oleh orang-orang tertentu bahwa Ibnu taimiyah memaknakan istiwa dengan duduk serta menetapkan sifat duduk kepada Allah layaknya makhluk.Lantaran persangkaan tersebut mereka mengatakan bahwa Ibnu taimiyah adalah seorang Mujassimah.
Dengan bermohon pertolongan dari Allah yang Dzatnya tinggi diatas Arsy, Saya akan membahas rumor ini agar hal yang samar menjadi jelas.
Rumor ini tersebar lewat perkataan seorang alim ahli Tafsir yang bernama Abu Hayyan al Andalusi. Beliau mengatakan:


وقد قرأت في كتاب لأحمد بن تيمية هذا الذي عاصرناه وهو بخطه سماه ‏كتاب العرش: “إن الله يجلس على الكرسي وقد أخلى مكانا يقعد معه فيه رسول الله ‏”، ‏تحيَّل عليه مح مد بن عبد  الحق وكان أظهر أنه داعية له حتى
Copyright 2010@All Rights Reserved By Abu Rumaisha